Skip to main content

3D Printing & Sumbangan Kepada Masyarakat Sosial

Teknologi selalu berubah untuk menjadikan kehidupan lebih baik. Teknologi yang saya tertarik ialah teknologi 3D printing. Hanya dengan mencetak reka bentuk model daripada komputer, mampu menghasilkan pelbagai ciptaan. Macam kita print dokumen, simulasi yang sama dengan software design, 3D printer mencetak 3 dimensi objek.  


Sudah pasti boleh menjana keuntungan besar untuk bisnes, sama ada mengurangkan kos yang optimum atau menghasilkan objek yang dahulunya mengambil masa yang sangat lama dengan cara konvensional.  


Pertama kali melihat teknologi hebat 3D printing ini, saya terfikir apakah sumbangan yang boleh diberikan dengan pertolongan 3D printing dari segi sosial dan kemasyarakatan. Saya membuat research apakah sudah ada sumbangan teknologi ini dalam konteks CSR atau pun social enterprise di Malaysia. Saya dapati ada dua berita mengenainya iaitu prototaip tangan palsu dan mask pelindung muka.


Untuk kisah protestik tangan palsu, ia berita gembira untuk OKU seperti adik Ainaa Amanda and adik Muqri Mifzal. Bayangkan mereka yang dilahirkan tanpa tangan sempurna, kini mampu bersalam dan memegang gelas untuk minum. Perkara yang kita selalu ambil mudah atau tidak perasan namun sangat bermakna untuk mereka dapat menggunakan jari-jemari prostestik itu. Mereka pun dah besar agaknya sebab kisah mereka dikongsi sekitar tahun 2015. Ia pastinya dapat menaikkan keyakinan diri mereka dan kualiti hidup.


Penghasilan face shield melalui 3D printing disambut baik oleh pelbagai universiti seperti Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), Universiti Tun Hussien Onn Malaysia (UTHM), Universiti Putra Malaysia (UPM) untuk frontliner awal tahun 2020 tahun lalu. Sumbangan sebegini menunjukkan perkembangan teknologi yang berinovasi dan pada masa yang sama memupuk tanggungjawab sosial kepada masyarakat dan negara.


Sebab seronok membaca kehebatan pencetakan 3D ini, saya mencari sumbangan di peringkat global, sungguh negara luar juga berlumba-lumba menggunakan 3D printing.


Di Malawi dan Kenya yang terletak di benua Afrika, sebuah syarikat bernama 14Trees membina rumah 3D printing dan hasilnya ramai penduduk Afrika mampu memiliki rumah. Bukan sahaja dapat mengurangkan kos yang banyak, malah siap lebih cepat dan menyumbang kepada penurunan pengeluaran karbon sebanyak 70% berbanding projek perumahan biasa.


Saya harap ada perkembangan seperti ini di industri perumahan Malaysia satu hari nanti. Pasti rakyat dapat menduduki rumah mampu milik dengan harga murah. Bayangkan pula untuk penambahbaikan infrastruktur sekolah, teknologi ini ternyata memberi impak besar pada sektor sosial. Kualiti kehidupan masyarakat dapat dipertingkatkan. 


Saya boleh bayang bantuan teknologi ini dalam bidang perubatan. Memang sudah ada research untuk organ dalaman manusia seperti jantung dan hati. Menarik, kan? Aplikasi teknologi 3D printing ini sememangnya telah diperluaskan dalam pelbagai bidang seperti pergigian, transplantologi, onkologi, automotif, senibina bangunan, ketenteraan dan lain-lain.

 

p/s Penulisan saya kali ini memang sengaja saya gunakan common word seperti 3D printing instead of pencetakan 3D. Kadang kala penggunaan Bahasa Inggeris dalam percakapan selalu digunakan. Artikel santai boleh gunakan perkataan sebegini kerana pembaca lebih biasa mendengar common word sebegini. Perkataan lain seperti social enterprise atau perusahaan sosial, frontliner atau barisan hadapan, sememangnya pembaca lebih biasa mendengar dan terbiasa menggunakan istilah dalam Bahasa Inggeris. Untuk artikel blog juga sesuai approach sebegini, melainkan artikel akademik atau formal.


other article

Comments

Popular Posts

Malaysia Merdeka: From a Health Perspective

Since we are nearing Hari Merdeka and celebrating the month of Independence Day, there is much to appreciate—from the peace and prosperity of our sovereign country to its evolving economic, social, and cultural diversity. Since independence, Malaysia has made remarkable progress developing the healthcare system. During the pre-independence period, while urban areas had better access to healthcare facilities, these were still limited. Rural areas were more heavily impacted and had to rely on traditional medicines. The disparities in healthcare access between urban and rural areas were prevalent, with urban areas typically benefiting from better facilities and resources. This has resulted in unequal health outcomes and access to essential services. In the early years following independence, efforts were focused on addressing the healthcare needs of the population and expanding the healthcare infrastructure, which included the development of new hospitals and clinics in both urban and rur...

The Quintessential 5 : Press Release and Their Core Roles in Modern Communication

In the ever-evolving landscape of modern communication, press releases remain a cornerstone for businesses and individuals seeking to make their mark. These succinct documents play a pivotal role in disseminating information effectively, building brand credibility, and optimizing online presence.  Here are 5 key points highlighting the importance of press releases: 1. Visibility and Exposure: In an era dominated by digital platforms, a well-crafted press release serves as a powerful tool to enhance visibility. By strategically incorporating relevant keywords and maintaining a search-friendly structure, press releases can significantly contribute to search engine visibility. This, in turn, ensures that your news doesn't just sit idle; it actively appears in online searches, reaching a broader audience and driving more traffic to your website. 2. Credibility and Image Building: A press release isn't merely a piece of news; it's a strategic communication tool that helps solidi...

Bank Negara Malaysia Museum and Art Gallery : Not Just About History

Sometimes you want to go out but you are so bored with shopping malls and want to do something different. Now here is the place that you should consider to visit if malls are not your outing spot for the weekend. Check out  Bank Negara Malaysia Museum and Art Gallery and I promise it is not a mundane place. Plus point, it is FREE entrance! Can walk in, no longer compulsory to book prior to visit. Only for group booking of more than 20 pax are compulsory. There are 6 galleries to observe and the venue is children friendly. They even have children’s gallery. What you need to know:- §  Though you can walk in, still need to register there. §  Parking is RM5. You can still go there by LRT Bank Negara or KTM Bandaraya. Though the walk seems to be bit far in my opinion due to a bit hilly pave for 10-15mins walk. §  A quick spot check on your bags/ hand carry. §  You cannot bring bags in the venue. There are free lockers to put away the bags or just leave i...